Rabu, 05 September 2012

Sentuhan


Manusia butuh sentuhan, seorang yang jarang mendapatkan sentuhan, ada sesuatu yang hilang dalam bagian hidupnya.

Tuhan Yesus Kristus menjadikan hubungan antara Allah dan manusia menjadi sebuah sentuhan yang akrab. Pribadi Allah yang Maha Tinggi itu menjadi sosok yang sangat dekat dengan umatNya. Karakter Yesus adalah pribadi yang suka memberikan sentuhan terhadap setiap pribadi yang mau menyambutNya.

Nats: Markus 10:13-16
10:13 Lalu orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus, supaya Ia menjamah mereka; akan tetapi murid-murid-Nya memarahi orang-orang itu.
10:14 Ketika Yesus melihat hal itu, Ia marah dan berkata kepada mereka: "Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah.
10:15 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa tidak menyambut Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk ke dalamnya."
10:16 Lalu Ia memeluk anak-anak itu dan sambil meletakkan tangan-Nya atas mereka Ia memberkati mereka.

Tuhan Yesus adalah pribadi yang suka sekali menyapa dan memberikan sentuhan dan memberkati meskipun kepada anak-anak kecil sekalipun.  

"To teach is to touch" adalah gaya pelayanan Yesus.
·         Ketika Yesus menyembuhkan ibu mertua Petrus, Yesus memegang tangannya dan dia menjadi sembuh (Matius 8:14-17).
8:14 Setibanya di rumah Petrus, Yesus pun melihat ibu mertua Petrus terbaring karena sakit demam.
8:15 Maka dipegang-Nya tangan perempuan itu, lalu lenyaplah demamnya. Ia pun bangunlah dan melayani Dia.
8:16 Menjelang malam dibawalah kepada Yesus banyak orang yang kerasukan setan dan dengan sepatah kata Yesus mengusir roh-roh itu dan menyembuhkan orang-orang yang menderita sakit.
8:17 Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya: "Dialah yang memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita."
·         Yesus mencelikkan mata orang buta (Markus 8:23),
8:23 Yesus memegang tangan orang buta itu dan membawa dia ke luar kampung. Lalu Ia meludahi mata orang itu dan meletakkan tangan-Nya atasnya, dan bertanya: "Sudahkah kaulihat sesuatu?"

·         Yesus menyentuh orang yang sakit kusta (Matius 8:1-4; suatu perbuatan yang sangat tidak lazim dilakukan kala itu), dan masih banyak lagi.
8:1 Setelah Yesus turun dari bukit, orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia.
8:2 Maka datanglah seorang yang sakit kusta kepada-Nya, lalu sujud menyembah Dia dan berkata: "Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku."
8:3 Lalu Yesus mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata: "Aku mau, jadilah engkau tahir." Seketika itu juga tahirlah orang itu dari pada kustanya.
8:4 Lalu Yesus berkata kepadanya: "Ingatlah, jangan engkau memberitahukan hal ini kepada siapa pun, tetapi pergilah, perlihatkanlah

·         Seorang wanita yang sakit pendarahan mendapat kesembuhan ketika 'menyentuh' jubah Yesus dengan iman. (Markus 5:28-30).
5:28 Sebab katanya: "Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh."
5:29 Seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia merasa, bahwa badannya sudah sembuh dari penyakitnya.
5:30 Pada ketika itu juga Yesus mengetahui, bahwa ada tenaga yang keluar dari diri-Nya, lalu Ia berpaling di tengah orang banyak dan bertanya: "Siapa yang menjamah jubah-Ku?

1.        Sentuhan Lebih Kuat Dari Kata – kata.
Sentuhan atau indra peraba akan berpengaruh pada seluruh organ tubuh manusia karena sentuhan memiliki fungsi dan kualitas yang sangat unik. Bahkan sentuhan dipercaya satu – satunya dari lima indera yang tidak terpengaruh oleh usia. Beda dengan indera penciuman, pendengaran, perasa, atau pengelihatan yang setiap saat bisa menurun ketika usia kita sudah mulai menua. Tapi tidak dengan sentuhan, malah kebutuhan untuk disentuh dan menyentuh semakin meningkat.

Sepasang kekasih sangat menikmati sentuhan tangan ketika bergandengan, seorang anak merasa aman ketika berjalan sambil menggandeng tangan orang-orang terdekatnya. Perjumpaan antara dua orang sahabat yang lama berpisah kedua-nya akan secara spontan berjabat-tangan dengan erat, atau berpelukan saat bertemu.

  • Sentuhan di punggung menandakan sebuah dukungan,
Menyentuh punggung atau tangan seseorang ternyata cukup efektif untuk mempengaruhi perilaku orang dengan tiba-tiba, tanpa mereka sadari sedang dipengaruhi.
  • Sentuhan di pundak mengungkapkan tanda setuju,
Dengan tepukan sederhana dibelakang bahu oleh seseorang akan memberikan dukungan dan menimbulkan perasaan rasa aman, sama seperti yang diberikan oleh sentuhan seorang ibu di masa kanak-kanak.
  • Sentuhan di tangan mengungkapkan rasa kasih.
Sentuhan tangan merupakan bentuk komunikasi yang mengena dalam pikiran
  • Sentuhan tangan di kepala dapat berarti sebuah berkat dan kasih.
  • Pelukan adalah gambaran sebuah lambang intimacy yang disebabkan oleh perasaan kasih-sayang.
Belaian, sentuhan dan pelukan diketahui bisa mengurangi stres dan menghilangkan rasa sakit. Bagaimana pelukan bisa membuat seseorang merasa lebih baik?
Peneliti menunjukkan memegang tangan orang yang dicintai bisa mengurangi rasa sakit dan juga stres atau tekanan. Peneliti dari University of California mengungkapkan bagi perempuan, sentuhan atau melihat orang yang dicintainya bisa menjadi anestesi tersendiri baginya. Bahkan foto orang yang dicintai sudah cukup berpengaruh.
  • Sentuhan saat berjabat tangan dapat berarti banyak hal; keakraban, kesepakatan, dan sebagai alat interaksi antar sesama yang sederhana dan effektif.

2.        Kekurangan Sentuhan.
”Kekurangan Sentuhan” atau yang dikenal dengan istilah kelaparan Sentuhan 'skin hunger' (kelaparan-kulit, harfiah) sering menjangkiti orang-orang, walau tanpa sadar. Semua orang memiliki yang disebut "skin hunger" itu : rasa lapar akan sentuhan. Tak perduli berapa usia kita, kita membutuhkan kasih sayang yang diwujudkan dengan sentuhan.

Penyakit "skin hunger" cukup berbahaya, bisa mengakibatkan depresi dan putus-asa, bahkan penyakit-penyakit lain. Menurut penelitian para ahli, penyakit dalam tubuh manusia sering juga dikarenakan oleh faktor psikis daripada faktor fisik. Karena faktor fisik dan psikis dalam diri manusia saling mempengaruhi.

Setiap orang butuh disentuh, anak-anak kita butuh sentuhan. Ini bisa berarti pelukan, ciuman dll. Selama anda masih bisa, sebanyak-banyaknyalah sentuhan itu diberikan kepada anak-anak; Mungkin tidak akan lama lagi mereka sudah akan merasa malu dicium oleh orang-tuanya, karena budaya kita kurang terbiasa dengan 'cium dan pelukan'. Namun jangan berhenti karena mereka malu dicium; orang-tua bisa menyentuh dengan cara lain, misalnya merangkul/ menepuk bahu, memegang tangan mereka dll. Sebab, pada dasarnya, mereka tetap membutuhkannya.

Contoh: Seorang bayi yang baru lahir, hal yang pertama kali dilakukan oleh seorang seorang ibu adalah memberikan sentuhan dan memeluk dalam dekapannya. Jika bayi dan anak-anak kurang sentuhan, maka mereka akan tumbuh menjadi anak yang kurang peka dan sulit berempati pada orang lain.

3.        "To touch" tidak selalu berarti sentuhan fisik saja.
Menyapa seseorang dengan "Hai, apa kabar?" itu merupakan sentuhan yang paling sederhana. Alkitab juga mengajar bagaimana Yesus dengan mudahnya menyapa seorang pendosa yang bernama Zakheus si pemungut cukai, pelacur, penjahat, orang penyakitan, bahkan kepada orang yang pernah menyakitiNya, dst. Ketika kasih itu menyapa maka akan berlanjut kepada "sentuhan".

4.        Komunikasi dengan kata-kata juga merupakan 'sentuhan'.
Berbicara adalah juga mendengar dengan baik dan peka. Dalam kegiatan ini, seorang dengan yang lain bisa saling membaca raut muka serta pengungkapan isi hati masing-masing. Berbicara adalah bisa menyatakan sentuhan pernyataan kasih, menyatakan kesedihan dan kekecewaan, dimana perasaan, isi pikiran, masing-masing diungkapkan dan dirasakan.

IMPLIKASI :
Telah kita pelajari gaya Yesus, "To teach is to touch". Mari kita ikuti teladan Yesus ini. Menjadi sama seperti Yesus mungkin adalah hal yang sulit dilaksanakan. Tetapi meniru gaya Yesus yang satu ini, adalah hal yang mudah dilakukan bagi semua umat Tuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar