Manusia butuh sentuhan, seorang
yang jarang mendapatkan sentuhan, ada sesuatu yang hilang dalam bagian
hidupnya.
Tuhan Yesus Kristus menjadikan hubungan antara
Allah dan manusia menjadi sebuah sentuhan yang akrab. Pribadi Allah yang Maha
Tinggi itu menjadi sosok yang sangat dekat dengan umatNya. Karakter Yesus
adalah pribadi yang suka memberikan sentuhan terhadap setiap pribadi yang mau
menyambutNya.
Nats: Markus 10:13-16
10:13 Lalu orang membawa anak-anak kecil kepada
Yesus, supaya Ia menjamah mereka; akan tetapi murid-murid-Nya memarahi
orang-orang itu.
10:14 Ketika Yesus melihat hal itu, Ia marah dan
berkata kepada mereka: "Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan
menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya
Kerajaan Allah.
10:15 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya
barangsiapa tidak menyambut Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak
akan masuk ke dalamnya."
10:16 Lalu Ia memeluk anak-anak itu dan sambil meletakkan
tangan-Nya atas mereka Ia memberkati mereka.
Tuhan Yesus adalah pribadi yang suka sekali
menyapa dan memberikan sentuhan dan memberkati meskipun kepada anak-anak kecil sekalipun.
"To teach is to touch"
adalah gaya
pelayanan Yesus.
·
Ketika Yesus
menyembuhkan ibu mertua Petrus, Yesus memegang tangannya dan dia menjadi sembuh
(Matius 8:14-17).
8:14 Setibanya di rumah Petrus, Yesus pun melihat ibu mertua Petrus
terbaring karena sakit demam.
8:15 Maka dipegang-Nya tangan perempuan itu, lalu lenyaplah demamnya. Ia
pun bangunlah dan melayani Dia.
8:16 Menjelang malam dibawalah kepada Yesus banyak orang yang kerasukan
setan dan dengan sepatah kata Yesus mengusir roh-roh itu dan menyembuhkan
orang-orang yang menderita sakit.
8:17 Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi
Yesaya: "Dialah yang memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit
kita."
·
Yesus mencelikkan mata orang buta (Markus 8:23),
8:23 Yesus memegang tangan orang
buta itu dan membawa dia ke luar kampung. Lalu Ia meludahi mata orang itu dan meletakkan
tangan-Nya atasnya, dan bertanya: "Sudahkah kaulihat sesuatu?"
·
Yesus menyentuh orang yang sakit kusta (Matius 8:1-4;
suatu perbuatan yang sangat tidak lazim dilakukan kala itu), dan masih banyak
lagi.
8:1 Setelah Yesus turun dari bukit, orang banyak berbondong-bondong
mengikuti Dia.
8:2 Maka datanglah seorang yang sakit kusta kepada-Nya, lalu sujud
menyembah Dia dan berkata: "Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan
aku."
8:3 Lalu Yesus mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata:
"Aku mau, jadilah engkau tahir." Seketika
itu juga tahirlah orang itu dari pada kustanya.
8:4 Lalu Yesus berkata kepadanya: "Ingatlah,
jangan engkau memberitahukan hal ini kepada siapa pun, tetapi pergilah, perlihatkanlah
·
Seorang wanita yang sakit pendarahan mendapat kesembuhan
ketika 'menyentuh' jubah Yesus dengan iman. (Markus 5:28-30).
5:28 Sebab katanya: "Asal
kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh."
5:29 Seketika itu juga
berhentilah pendarahannya dan ia merasa, bahwa badannya sudah sembuh dari
penyakitnya.
5:30 Pada ketika itu juga Yesus
mengetahui, bahwa ada tenaga yang keluar dari diri-Nya, lalu Ia berpaling di
tengah orang banyak dan bertanya: "Siapa yang menjamah jubah-Ku?
1.
Sentuhan Lebih Kuat Dari Kata – kata.
Sentuhan atau indra peraba akan
berpengaruh pada seluruh organ tubuh manusia karena sentuhan memiliki fungsi
dan kualitas yang sangat unik. Bahkan sentuhan dipercaya satu – satunya dari
lima indera yang tidak terpengaruh oleh usia. Beda dengan indera penciuman,
pendengaran, perasa, atau pengelihatan yang setiap saat bisa menurun ketika
usia kita sudah mulai menua. Tapi tidak dengan sentuhan, malah kebutuhan untuk
disentuh dan menyentuh semakin meningkat.
Sepasang kekasih sangat menikmati
sentuhan tangan ketika bergandengan, seorang anak merasa aman ketika berjalan
sambil menggandeng tangan orang-orang terdekatnya. Perjumpaan antara dua orang
sahabat yang lama berpisah kedua-nya akan secara spontan berjabat-tangan dengan
erat, atau berpelukan saat bertemu.
- Sentuhan di punggung menandakan sebuah dukungan,
Menyentuh punggung atau tangan
seseorang ternyata cukup efektif untuk mempengaruhi perilaku orang dengan
tiba-tiba, tanpa mereka sadari sedang dipengaruhi.
- Sentuhan di pundak mengungkapkan tanda setuju,
Dengan tepukan sederhana
dibelakang bahu oleh seseorang akan memberikan dukungan dan menimbulkan
perasaan rasa aman, sama seperti yang diberikan oleh sentuhan seorang ibu di
masa kanak-kanak.
- Sentuhan di tangan mengungkapkan rasa kasih.
Sentuhan tangan merupakan bentuk komunikasi yang
mengena dalam pikiran
- Sentuhan tangan di kepala dapat berarti sebuah berkat dan kasih.
- Pelukan adalah gambaran sebuah lambang intimacy yang disebabkan oleh perasaan kasih-sayang.
Belaian, sentuhan dan pelukan
diketahui bisa mengurangi stres dan menghilangkan rasa sakit. Bagaimana pelukan
bisa membuat seseorang merasa lebih baik?
Peneliti menunjukkan memegang
tangan orang yang dicintai bisa mengurangi rasa sakit dan juga stres atau
tekanan. Peneliti dari University of California mengungkapkan bagi
perempuan, sentuhan atau melihat orang yang dicintainya bisa menjadi anestesi
tersendiri baginya. Bahkan foto orang yang dicintai sudah cukup berpengaruh.
- Sentuhan saat berjabat tangan dapat berarti banyak hal; keakraban, kesepakatan, dan sebagai alat interaksi antar sesama yang sederhana dan effektif.
2.
Kekurangan Sentuhan.
”Kekurangan Sentuhan” atau yang
dikenal dengan istilah kelaparan Sentuhan 'skin hunger' (kelaparan-kulit,
harfiah) sering menjangkiti orang-orang, walau tanpa sadar. Semua orang
memiliki yang disebut "skin hunger" itu : rasa lapar akan sentuhan.
Tak perduli berapa usia kita, kita membutuhkan kasih sayang yang diwujudkan
dengan sentuhan.
Penyakit "skin hunger"
cukup berbahaya, bisa mengakibatkan depresi dan putus-asa, bahkan
penyakit-penyakit lain. Menurut penelitian para ahli, penyakit dalam tubuh
manusia sering juga dikarenakan oleh faktor psikis daripada faktor fisik. Karena
faktor fisik dan psikis dalam diri manusia saling mempengaruhi.
Setiap orang butuh disentuh,
anak-anak kita butuh sentuhan. Ini bisa berarti pelukan, ciuman dll. Selama
anda masih bisa, sebanyak-banyaknyalah sentuhan itu diberikan kepada anak-anak;
Mungkin tidak akan lama lagi mereka sudah akan merasa malu dicium oleh
orang-tuanya, karena budaya kita kurang terbiasa dengan 'cium dan pelukan'.
Namun jangan berhenti karena mereka malu dicium; orang-tua bisa menyentuh
dengan cara lain, misalnya merangkul/ menepuk bahu, memegang tangan mereka dll.
Sebab, pada dasarnya, mereka tetap membutuhkannya.
Contoh: Seorang bayi yang baru lahir, hal yang
pertama kali dilakukan oleh seorang seorang ibu adalah memberikan sentuhan dan
memeluk dalam dekapannya. Jika bayi dan anak-anak kurang sentuhan, maka mereka
akan tumbuh menjadi anak yang kurang peka dan sulit berempati pada orang lain.
3.
"To touch" tidak selalu berarti sentuhan fisik
saja.
Menyapa seseorang dengan
"Hai, apa kabar?" itu merupakan sentuhan yang paling sederhana.
Alkitab juga mengajar bagaimana Yesus dengan mudahnya menyapa seorang pendosa
yang bernama Zakheus si pemungut cukai, pelacur, penjahat, orang penyakitan,
bahkan kepada orang yang pernah menyakitiNya, dst. Ketika kasih itu menyapa
maka akan berlanjut kepada "sentuhan".
4.
Komunikasi dengan kata-kata juga merupakan 'sentuhan'.
Berbicara adalah juga mendengar
dengan baik dan peka. Dalam kegiatan ini, seorang dengan yang lain bisa saling
membaca raut muka serta pengungkapan isi hati masing-masing. Berbicara adalah
bisa menyatakan sentuhan pernyataan kasih, menyatakan kesedihan dan kekecewaan,
dimana perasaan, isi pikiran, masing-masing diungkapkan dan dirasakan.
IMPLIKASI :
Telah
kita pelajari gaya
Yesus, "To teach is to touch". Mari kita ikuti teladan Yesus ini. Menjadi sama
seperti Yesus mungkin adalah hal yang sulit dilaksanakan. Tetapi meniru gaya
Yesus yang satu ini, adalah hal yang mudah dilakukan bagi semua umat Tuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar