KASIH ALLAH
A.
KASIH LEBIH PENTING DARI SEGALA SESUATU
Rasul Paulus menulis:
13:1 Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua
bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku
sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing.
13:2 Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat
dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan
sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika
aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna.
13:3 Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu
yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku
tidak mempunyai kasih, sedikit pun tidak ada faedahnya bagiku. (1 Korintus
13:1-3)
Catatan kita atas ayat-ayat ini ialah:
·
Kasih itu
melebihi kemampuan berbahasa.
·
Kasih itu
melebihi karunia bernubuat.
·
Kasih itu
melebihi karunia pengetahuan.
·
Kasih itu
melebihi karunia iman.
·
Kasih itu
melebihi perbuatan baik.
·
Kasih itu
melebihi pengorbanan
Mengapakah kasih itu begitu penting dan begitu hebat?
Karena kasih itu adalah karakter dasar Allah. Allah tidak mungkin dipisahkan
dari sifat utama-Nya ini. Oleh karena kasih-Nya itulah segala sesuatu
diciptakan, segala sesuatu dipelihara, segala sesuatu diperintah dengan
seksama, manusia diselamatkan dan dibaharui. Tidak ada Allah yang tanpa kasih
dan tidak ada kasih tanpa Allah. Dan kasih Allah itu tidak terukur. Oleh karena itu Pemazmur berkata:
117:1 Pujilah
TUHAN, hai segala bangsa, megahkanlah Dia, hai segala suku bangsa!
117:2 Sebab
kasih-Nya hebat atas kita, dan kesetiaan TUHAN untuk selama-lamanya. Haleluya! (Mazmur
117:1,2)
B.
KARAKTERISTIK KASIH ALLAH
Kasih Allah disebut kasih agape yaitu kasih
pengorbanan. Kasih yang hanya untuk mengasihi dan tidak menuntut balas. Secara
asali kasih agape itu hanya dimiliki oleh Allah sendiri. Tetapi kepada orang
percaya kasih itu dikaruniakan, sehingga dengan pertolongan Roh Kudus orang
percaya sanggup untuk melakukannya. Dunia memiliki keempat kasih yang
terdahulu, tetapi dengan kasih agape. Orang percaya yang lahir baru akan hidup
berdasarkan kasih agape.
13:4 Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak
cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong.
13:5 Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak
mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan
orang lain.
13:6 Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi
karena kebenaran.
13:7 Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala
sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.
13:8 Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir;
bahasa roh akan berhenti; pengetahuan akan lenyap. (1 Korintus 13:4-8)
- KASIH ITU SABAR
Kesabaran ditandai dengan sikap penuh pengertian,
tidak mudah marah, tidak mudah patah hati, tidak mudah menyerang, tidak mudah
tersinggung, tidak mudah putus asa, tidak mudah menjadi sakit hati, bersikap tenang,
tabah menghadapi segala perkara, tahan terhadap pencobaan, tidak terburu nafsu.
Kasih memampukan kita untuk bersabar terlebih saat disalahi, dikritik, atau
diabaikan. Kasih sabar menunggu untuk melihat efek baik dari kesabaran itu
sendiri.
“Orang yang
sabar besar pengertiannya, tetapi siapa cepat marah membesarkan kebodohan.” (Amsal 14:29)
“Si pemarah
membangkitkan pertengkaran, tetapi orang yang sabar memadamkan perbantahan.” (Amsal
15:29)
“Orang yang
sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang
yang merebut kota.” (Amsal 16:32)
- KASIH ITU MURAH HATI
Murah hati adalah cara untuk melakukan perbuatan baik.
Kemurahan hati ditandai dengan suka/mudah memberi, tidak pelit, penyayang dan
pengasih, suka menolong, baik hati, tidak jual mahal, suka memberi penghargaan
disertai dengan penampilan yang simpatik.
Perhatikanlah pernyataan Tuhan Yesus ini:
5:42 Berilah kepada orang yang meminta kepadamu dan
janganlah menolak orang yang mau meminjam dari padamu.
5:43 Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu
manusia dan bencilah musuhmu.
5:44 Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu
dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.
5:45 Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak
Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang
yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak
benar.
(Matius 5:42
– 45)
- KASIH ITU TIDAK CEMBURU
Ada dua istilah untuk cemburu, yaitu “jealous” dan
“envious”. Jealous adalah cemburu yang beralasan, yaitu cemburu karena yang
bersangkutan memiliki hak untuk cemburu. Misalnya cemburu kepada suami atau
kepada isterinya sendiri. Envious adalah cemburu yang tidak beralasan, karena
tidak punya hak untuk cemburu. Misalnya mencemburui suami/isteri orang atau
orang lain sama sekali. Jealous adalah tindakan wajar dan layak, tetapi envious
tidak boleh dilakukan.
Secara luas envious bisa berkembang kepada
masalah-masalah sosial. Misalnya cemburu kepada keberuntungan dan keberhasilan
sesama. Bisa berkembang juga ke masalah-masalah moral. Misalnya cemburu ketika
sesamanya lebih baik, lebih disukai orang, dsb.
Perhatikan pengajaran Tuhan Yesus dalam Matius 20 Perumpamaan tentang
orang-orang upahan di kebun anggur. Pekerja yang datang lebih dahulu cemburu
kepada pekerja yang datang kemudian karena upah yang mereka terima sama.
Kecemburuan itu meluas kepada pemilik kebun anggur karena kemurahan hatinya
dengan memberi upah yang sama kepada pekerja-pekerjanya itu.
Kasih agape tidak pernah merasa tersaingi. Tidak
merasa iri terhadap kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh orang lain, bahkan
turut bangga dengan kelebihan-kelebihan yang dimiliki mereka demi kemuliaan
Allah.
“Sesungguhnya,
orang bodoh dibunuh oleh sakit hati, dan orang bebal dimatikan oleh iri hati.” (Ayub 5:2)
“Hati yang
tenang menyegarkan tubuh, tetapi iri hati membusukkan tulang.” (Amsal
14:30)
- KASIH ITU RENDAH HATI
Kasih agape tidak membanggakan diri sendiri, tidak
berusaha untuk menonjolkan dan menyombongkan diri dan kelebihan-kelebihan yang
dimiliki. Tidak juga menganggap diri lebih tinggi/lebih berharga daripada orang
lain. Tidak mengandalkan kekuatan sendiri dan membesar-besarkan kelemahan orang
lain. Perhatikan doa orang Farisi ini:
18:11 Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam
hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama
seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan
bukan juga seperti pemungut cukai ini;
18:12 aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan
sepersepuluh dari segala penghasilanku.
(Lukas 18:11,12)
18:13 Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh,
bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan
berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini. (Lukas 18:13)
18:14 Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke
rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Sebab
barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan
diri, ia akan ditinggikan." (Lukas 18:14)
- KASIH ITU TIDAK SOMBONG
Kasih agape tidak menghargai diri sendiri secara
berlebihan, tidak congkak, tidak pongah, tapi penuh kerendahan hati. Kasih
agape mau mengakui kelemahan diri sendiri dan mau mengakui bahwa dirinya
membutuhkan orang lain, mau dan mampu menerima/memuji kelebihan orang lain.
Sikap keliru telah dilakukan oleh Rehabeam. Pada saat
Salomo, ayahnya, mangkat, rakyat mohon kepadanya agar beban mereka diringankan.
Tetapi dengan keangkuhannya dia menjawab:
12:10 Lalu
orang-orang muda yang sebaya dengan dia itu berkata: "Beginilah harus
kaukatakan kepada rakyat yang telah berkata kepadamu: Ayahmu telah memberatkan
tanggungan kami, tetapi engkau ini, berilah keringanan kepada kami -- beginilah
harus kaukatakan kepada mereka: Kelingkingku lebih besar dari pada pinggang
ayahku!
12:11 Maka
sekarang, ayahku telah membebankan kepada kamu tanggungan yang berat, tetapi
aku akan menambah tanggungan kamu; ayahku telah menghajar kamu dengan cambuk,
tetapi aku akan menghajar kamu dengan cambuk yang berduri besi." (1 Raja 12:10,11)
2:11 Manusia yang sombong akan direndahkan, dan orang
yang angkuh akan ditundukkan; dan hanya TUHAN sajalah yang maha tinggi pada
hari itu.
2:17 Manusia yang sombong akan ditundukkan dan orang
yang angkuh akan direndahkan; hanya TUHAN sajalah yang maha tinggi pada hari
itu.
(Yesaya
2:11,17)
- KASIH ITU SOPAN
Kasih agape mau menghormati dan menghargai orang lain.
Kasih agape dapat menempatkan diri pada posisi yang seharusnya. Kasih tidak
melakukan hal-hal yang melanggar etika maupun perbuatan-perbuatan amoral
(biadab), tahu adat dan berkelakuan baik. Kasih agape penuh dengan
kelemah-lembutan dan menjaga kehormatan orang lain.
Perhatikan kelakuan Amnon terhadap Tamar. Sebagai
kakak semestinya Amnon melindungi dan menjaga kehormatan Tamar, adiknya. Tetapi
tidak demikian kenyataannya. Amnon merusak kesucian Tamar dengan memperkosanya.
(2 Samuel 13)
Firman TUHAN menasihatkan: “Marilah kita hidup dengan sopan, seperti pada siang hari, jangan dalam
pesta pora dan kemabukan, jangan dalam percabulan dan hawa nafsu, jangan dalam
perselisihan dan iri hati.” (Roma 13:13)
“Tetapi
segala sesuatu harus berlangsung dengan sopan dan teratur.” (1 Korintus 14:40)
- KASIH ITU TIDAK MENCARI KEUNTUNGAN SENDIRI
Kasih agape tidak mengekploitasi orang lain untuk
kepentingan diri sendiri, tidak mengejar kepentingan dan kepuasan diri sendiri,
tidak mengorbankan orang lain,, tidak berharap akan imbalan, tidak menjual nama
baik untuk mencari keuntungan pribadi. Kasih agape berusaha senantiasa menjadi
sahabat yang menyenangkan untuk semua orang bagi kemuliaan-Nya.
Ingatkah Saudara tentang Yudas, si Bendahara korup
itu? (Yohanes 12:6) Atau kebohongan
Ananias dan Safira? (Kisah 5)
Janganlah kita berbuat seperti mereka. Perhatikan ayat ini: “Jangan seorang pun yang mencari
keuntungannya sendiri, tetapi hendaklah tiap-tiap orang mencari keuntungan
orang lain.” (1 Korintus 10:24)
- KASIH ITU TIDAK PEMARAH
Kasih agape sangggup mengendalikan diri dan menanggung
segala sesuatu yang menyakitkan dengan kepala dingin dan lapang dada. Tidak
mudah bereaksi negatip terhadap kesalahan, dapat mengerti dan menerima
kekecewaan tanpa harus sakit hati. Jika terpaksa harus marah maka tidak sampai
mengumpat, mengutuk, menyumpahi dan tidak terus-menerus marah sampai matahari
tenggelam.
Marah memang tidak dilarang oleh TUHAN, tetapi
disarankan untuk marah dengan kasih.
Perhatikan pernyataan firman ini:
“Biarlah kamu
marah, tetapi jangan berbuat dosa; berkata-katalah dalam hatimu di tempat
tidurmu, tetapi tetaplah diam.” (Mazmur 4:5)
Atau “Apabila
kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam,
sebelum padam amarahmu.” (Efesus
4:26)
Tetapi belakangan firman TUHAN katakan: “Tetapi sekarang, buanglah semuanya ini,
yaitu marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari
mulutmu.” (Kolose 3:8)
- KASIH TIDAK MENYIMPAN KESALAHAN
Kasih agape tidak mudah mendendam dan menjadi
kepahitan. Mudah mengam-puni dan melupakan kesalahan. Ia lebih suka
menyampaikan segala sesuatu dengan jujur dan benar sekalipun menyakitkan
daripada sesuatu yang menyenangkan tetapi meracuni. Ia mudah berbaikan dan
tidak mengungkit-ungkit kesalahan di masa lalu.
TUHAN tidak membenarkan kita menyimpan kesalahan orang
lain, sekalipun mungkin kita benar. Sebab dengan menyimpan kesalahan orang
lain, persoalan bisa berkembang menjadi lebih serius. Suatu contoh buruk kita
dapati pada kisah pembantaian penduduk Sikhem oleh anak-anak Yakub.
Pembantaian itu berakar pada persoalan pemerkosaan
Dina oleh Sikhem, anak Hemor, raja negeri itu di mana Yakub dan anak-anaknya
tinggal. Sebenarnya Sikhem dan ayahnya sudah berdamai, tetapi oleh karena
dendam yang membara, maka hal itu berakhir dengan pembantaian habis-habisan.
Baca: (Kejadian 34)
5:23 Sebab
itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau
teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau,
5:24
tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu
dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu. (Matius
5:23,24)
- KASIH ITU ADIL
Kasih agape penuh empati terhadap kemalangan orang
lain. Kasih agape tidak menekan atau menyetujui perbuatan yang melanggar firman
TUHAN dan hukum, sehingga membuat orang lain menderita.
Sungguh merupakan perbuatan yang memprihatinkan apa
yang telah diperbuat oleh Izebel terhadap Nabot (Baca: 1 Raja 21). Orang benar itu harus meninggal karena
ketidakadilannya. Demikian juga dengan penyaliban Tuhan Yesus. Betapa
sukacitanya orang-orang Farisi dapat menyalibkan Tuhan Yesus, sekalipun mereka
tidak mempunyai alasan untuk berbuat demikian.
Untuk itu firman Allah memperingatkan:
“Karena akar
segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang
telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai
duka.Tetapi engkau hai manusia Allah, jauhilah semuanya itu, kejarlah keadilan,
ibadah, kesetiaan, kasih, kesabaran dan kelembutan.” (1 Timotius
6:11)
- KASIH MENUTUPI SEGALA SESUATU
Kasih agape tidak menjatuhkan dan mencemooh kelemahan
atau kegagalan orang lain, tetapi menjaga kehormatan sesama dengan penuh
pengertian. Kasih agape tidak akan pernah membuka aib siapapun, sekalipun harus
menanggung rugi semuanya bagi puji hormat kemuliaan-Nya.
Suatu lukisan indah telah digambarkan oleh Bapa yang
baik (Baca: Lukas 15). Ketika si
Anak bungsu bertobat dari dosa-dosanya dan memohon pengampunan, si Ayah tidak
pernah mengungkit-ungkit kesalahan anaknya. Tidak menanggapi sama sekali segala
ucapan permohonan maaf yang disampaikan oleh anaknya, tetapi dengan segera dia
memerintahkan kepada hamba-hambanya untuk mengadakan pesta menyambut kedatangan
anaknya.
Perhatikanlah pernyataannya ini:
15:21 Kata anak itu kepadanya: Bapa, aku telah berdosa
terhadap sorga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa.
15:22 Tetapi ayah itu berkata kepada hamba-hambanya:
Lekaslah bawa ke mari jubah yang terbaik, pakaikanlah itu kepadanya dan
kenakanlah cincin pada jarinya dan sepatu pada kakinya. (Lukas
15:21,22)
- KASIH ITU PERCAYA SEGALA SESUATU
Kasih agape mengatasi segala kecurigaan, kebimbangan
atau ketidakpercayaan. Kasih agape memilih percaya segala yang baik dari orang
lain dan menerima mereka apa adanya.
Perhatikan firman ini:
3:29
Janganlah merencanakan kejahatan terhadap sesamamu, sedangkan tanpa curiga ia
tinggal bersama-sama dengan engkau.
3:30
Janganlah bertengkar tidak semena-mena dengan seseorang, jikalau ia tidak
berbuat jahat kepadamu. (Amsal 3:29,30)
- KASIH ITU MENGHARAPKAN SEGALA SESUATU
Kasih agape selalu optimis bahwa hari depan akan lebih
baik daripada hari ini. Kasih agape tidak pernah menyerah dan putus asa. Kasih
agape akan selalu berjuang untuk meraih yang terbaik, untuk kebahagiaan bersama
dengan TUHAN dan sesamanya. Mereka tidak dihantui ketakutan dan kecemasan. Kata-kata
iman mewarnai suasana kehidupan sehari-hari. Halangan dan rintangan, susah
payah dan sakit-penyakit tidak pernah menyurutkan cita-cita yang luhur dan
mulia.
Pengharapan senantiasa berbicara tentang sesuatu yang
baik di masa yang akan datang. Seorang percaya tidak bisa hidup sendiri, tetapi
selalu memerlukan sesamanya. Apakah yang kita harapkan dari sesama kita? Yang
baik, bukan? Sebagaimana kita menghadapkan segala sesuatu yang baik dari sesama
kita, hendaklah kita melakukannya terlebih dahulu untuk mereka. Apabila kita
sudah melakukan apa yang baik bagi sesama kita, maka percayalah bahwa sesuatu
yang baik pun akan datang kepada kita.
“Sebab itu
kamu harus bertekun dalam iman, tetap teguh dan tidak bergoncang, dan jangan
mau digeser dari pengharapan Injil, yang telah kamu dengar dan yang telah
dikabarkan di seluruh alam di bawah langit, dan yang aku ini, Paulus, telah
menjadi pelayannya.” (Kolose 1:23)
“Pengharapan
itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai
ke belakang tabir, di mana Yesus telah masuk sebagai Perintis bagi kita, ketika
Ia, menurut peraturan Melkisedek, menjadi Imam Besar sampai selama-lamanya.” (Ibrani 6:20)
- KASIH ITU SABAR MENANGGUNG SEGALA SESUATU
Kasih agape berpegang teguh pada komitmen. Kasih
mula-mula tak akan pernah surut dengan banyaknya persoalan. Kasih tetap menjaga
sukacita dalam badai penderitaan dan kesukaran. Kasih menjaga kemurnian dalam
pencobaan dan tetap tegar bertahan dalam ujian. Kasih semakin berakar kuat di
dalam TUHAN di tengah tantangan kehidupan.
Perhatikanlah betapa banyak beban yang ditanggung oleh
Daud karena kasihnya kepada Saul. Sebelum menjadi raja Saul pernah duakali
melempar lembing kepadanya, memburunya di padang belantara, menjebaknya dengan
meminta mas kawin 100 kulit khatan orang Filistin, dsb, tetapi Daud tidak
mengenal putus asa dan tetap mengasihi Saul. Hal itu terbukti dengan bagaimana
Daud meratapi kematian Saul dan menghukum orang yang mengaku membunuhnya (1 Samuel 18-26; 2 Samuel 1)
5:3 Dan bukan
hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita
tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan,
5:4 dan
ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan.
5:5 Dan
pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam
hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita. (Roma 5:3-5)
1:2
Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke
dalam berbagai-bagai pencobaan,
1:3 sebab
kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan.
1:4 Dan
biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi
sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apa pun.
(Yakobus 1:2-4)
- KASIH ITU TIDAK BERKESUDAHAN
Kasih agape tidak pernah menjadi pudar karena waktu,
usia, sakit-penyakit, kesukaran maupun tantangan. Kasih tidak pernah berhenti
berharap, tidak pernah memilih yang buruk sebagai penyelesaian masalah. Kasih
agape selalu menjaga eratnya dan indahnya persahabatan.
Kasih adalah bagian dari iman dan pengharapan, namun
kasih berbeda dari keduanya. Sebab iman dan pengharapan akan berakhir setelah
kita berjumpa muka dengan muka dengan TUHAN di sorga, tetapi di dalam sorga
kita tetap hidup di dalam kasih.
Seperti firman-Nya katakan: “Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan
kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih.”
(1 Korintus
13:13)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar