Rabu, 05 September 2012

Sahabat Karib


Nats: Amsal 18:24
Ada teman yang mendatangkan kecelakaan, tetapi ada juga sahabat yang lebih karib daripada seorang saudara.

Pendahuluan :
Pengertian tentang “Persahabatan” berasal dari kata “Sahabat” yang berarti kawan; teman; atau handai taulan.  Sahabat dekat disebut juga dengan sahabat karib;
“Sahabat karib” berarti sahabat yang sangat erat (baik); teman yang akrab: Sahabat kental sama dengan sahabat karib;
“Ber·sa·ha·bat” artinya berkawan; berteman: berbicara mengenai “Per·sa·ha·bat·an”  berarti berbicara perihal bersahabat; suatu perhubungan selaku sahabat:

1)       Sahabat  Karib
Sahabat Karib adalah aset (modal kekayaan) yang sangat baik, tapi apakah anda memilikinya? Mari kita gali lagi arti menjadi sahabat baik itu.

Amsal 17:17 Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran.
Seorang sahabat yang baik selalu menjagai kita. Dengan memiliki seorang sahabat, kita bisa mengajaknya mendiskusikan hal-hal tertentu yang membutuhkan pemikiran mendalam.
Masukan dan pemikiran sahabat dapat memperluas wawasan sehingga menolong saat pengambilan keputusan bisa akurat. Karenanya, orang yang kita ‘incar’ untuk menjadi sahabat seharusnya adalah seorang yang memiliki kualitas hidup tertentu.

2)       Sifat-sifat Sahabat Karib (baik)
Orang yang mempunyai sahabat karib (baik) dan merupakan sahabat baik bagi orang lain sesungguhnya adalah orang yang sangat kaya dan puas.

Persahabatan yang baik seharusnya menunjukkan ciri-ciri seperti berikut ini :
a)       Persahabatan yang baik tidak mementingkan diri sendiri.
Amsal 17:17 mengatakan bahwa, "Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu."
Karena itu persahabatan tidak didasarkan pada syarat-syarat yang berubah-ubah. Ada orang-orang yang berkata, "Saya akan menjadi sahabatmu jika, atau apabila, atau sampai, atau karena." Semua ini adalah syarat-syarat dan syarat bisa berubah.
Tetapi sahabat sejati mengasihi setiap waktu. Seorang sahabat yang berkata, "Aku mengasihimu jika" atau "Aku mengasihimu bila" bukan sahabat seperti yang dilukiskan oleh Alkitab. Sahabat sejati akan berkata, "Aku mengasihimu setiap waktu. Kasihku tidak bersyarat dan tidak mementingkan diri sendiri."

b)       Persahabatan sejati bersifat teguh.
Kembali Amsal 17:17 berkata bahwa, "Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu."
Sebuah penerbitan Inggris menawarkan hadiah bagi orang yang memberikan definisi terbaik tentang persahabatan. Sebuah definisi yang tercantum dalam sayembara terhormat itu adalah: "Seorang sahabat adalah orang yang menambah sukacita kita dan membagi kesedihan kita." Definisi lain berbunyi, "Seorang sahabat adalah orang yang mengerti kita."
Tetapi definisi yang memenangkan hadiah dalam sayembara itu adalah: "Seorang sahabat adalah orang yang masuk pada saat dunia keluar." Betapa benarnya definisi ini!
Jika Saudara ingin sungguh-sungguh mengetahui berapa banyak sahabat yang Saudara miliki dan siapa mereka, buatlah kesalahan dan lihatlah apa yang terjadi. Setelah Saudara mengetahui kesulitan, coba lihat berapa banyak kawan Saudara yang masih setia kapada Saudara. Persahabatan sejati itu teguh.

c)       Persahabatan Sejati Bersedia Berkorban.
Amsal 18:24 berkata, "Ada teman yang mendatangkan kecelakaan, tetapi ada juga sahabat yang lebih karib daripada seorang saudara."
Persahabatan sejati itu mahal, tetapi memang sepadan dengan nilainya. Kata Indian untuk sahabat berasal dari sebuah kata gabungan yang berarti "orang yang memikul kesusahanku pada pundaknya." Jadi kalau saya ingin menjadi sahabat, saya harus hidup dengan bersedia berkorban bagi orang yang menerima persahabatan saya.

d)       Persahabatan Sejati Bersifat Menyucikan.
Amsal 27:17 berkata, "Besi menajamkan besi, orang menajamkan sesamanya."
Seorang sahabat sejati akan menjadikan Saudara orang yang lebih baik. Persahabatan sejati membuat hidup Saudara lebih maju, mempertajam kecerdasan Saudara dan membuat Saudara lebih giat. Saudara akan menjadi orang yang lebih baik dan lebih berguna karena persahabatan itu.

Persahabatan sejati tidak akan menumpulkan pengaruh Saudara atau menumpulkan kerohanian Saudara. Seorang sahabat sejati adalah orang yang cukup peduli sehingga ia akan menegur bila Saudara salah.

Alkitab berkata dalam Amsal 27:6, "Seorang kawan memukul dengan maksud baik, tetapi seorang lawan mencium secara berlimpah-limpah."

Sanjungan bukan persahabatan. Orang yang suka menyanjung sama dengan orang munafik. Seorang munafik mengatakan di belakang Saudara apa yang tidak akan dia ucapkan di muka Saudara, tetapi seorang penyanjung mengatakan di depan Saudara apa yang tidak akan ia katakan di belakang Saudara. Seorang sahabat sejati sebaliknya, ia bersifat jujur terhadap Saudara dan terhadap orang lain.

3)       Teman Yang Mendatangkan Kecelakaan.
1 Korintus 15:33 Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.
Janganlah tergoda untuk bersahabat dengan orang-orang yang punya pengalaman hidup serupa dengan kita (apalagi jika pengalaman hidup yang negatif karena biasanya kita akan lansung merasa senasib).
Jika untuk berteman saja kita melakukan seleksi, apalagi jika ingin membangun persahabatan! Pilihlah sahabat-sahabat anda. Hanya mereka yang memiliki hidup teruji yang dapat menjaga kehidupan sahabatnya.

Kesimpulan :
Jangan hanya sekedar memiliki pertemanan, tapi temukanlah persahabatan yang memiliki kualitas hidup yang teruji.

Seorang sahabat yang baik adalah mereka yang dengan tulus ikut bersukacita saat kita sedang diberkati. Ia tidak akan pernah memanipulasi hubungan demi kepentingannya sendiri. Kecenderungannya bahkan rela mengorbankan diri demi kepentingan sahabatnya. Itu sebabnya ketulusan, keterbukaan, dan kemampuan untuk berempati harus dimiliki setiap orang yang ingin membangun sebuah persahabatan yang langgeng.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar