Selasa, 01 Oktober 2013

BOLEHKAH ORANG KRISTEN MENIKAH DENGAN YANG TIDAK SEIMAN ?


Pertanyaan ini muncul dari seorang (sebutlah namanya David). Pemasalahannya ketika David menanyakan hal ini, dia sedang dalam posisi bertunangan dengan orang yang tidak seiman. Alasannya adalah :
  1. David akan mengajarkan istrinya nanti mengenai ajaran ke-Kristenan.
  2. Yang penting Cinta, cinta akan mengatasi segala perbedaan.
  3. Yesus saja mencintai semua bangsa, bahkan mau bergaul dengan orang Samaria (orang yang tidak kudus).

Jawaban dari pertanyaan ini sangat sederhana. TIDAK. Namun, marilah kita melihat apa kata Alkitab.


PASANGAN YANG TIDAK SEIMBANG

Ayat yang seringkali kita berikan adalah 2 Korintus 6:14
Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?
Dalam bahasa asli, kata "pasangan yang tidak seimbang" adalah "heterozugeo" yang berasal dari akar kata "heteros" yang berarti "lain, berubah, berbeda atau bertentangan". Sedangkan kata lainnya adalah "zugos" yang berarti "pasangan".

Istilah ini sebenarnya digunakan bagi hewan yang menarik bajak (menggunakan kuk), tapi pasangan kerjanya tidak seimbang. 


MASALAHNYA APA?
Mungkin banyak dari Anda yang bertanya, "apa masalahnya dengan pernikahan dengan yang tidak seiman?".  Mungkin Anda berpikir bahwa Anda memiliki banyak kesamaan dengan pasangan yang tidak seiman, namun ada satu perbedaan yang sangat fatal.

1. BERHALA
Alkitab mengajarkan kita untuk menjauhi berhala. Apa yang dimaksud dengan berhala? Berhala adalah sesuatu yang dijunjung sama tingginya atau bahkan lebih tinggi daripada sanjungan kita kepada Tuhan.
Dalam keKristenan kita percaya bahwa pernikahan adalah proses antara suami dan istri menjadi satu daging.

Matius 19:5 "Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan istrinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging".

Ketika kita menjadi satu daging, maka ada bagian dari tubuh kita yang tidak menyembah Yesus (bagian dari pasangan kita yang tidak seiman). Dan itu akan menjadi batu sangdungan bagi kita sendiri. 

Matius 5:30
" Dan jika tanganmu yang kanan menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa daripada tubuhmu dengan utuh masuk neraka"

2. PERZINAHAN
Jika kita memahami bahwa sejak Perjanjian Lama Tuhan melarang pernikahan yang berbeda iman (baca Ezra 10:11), maka kita harus mengambil kesimpulan bahwa PERNIKAHAN BEDA IMAN TIDAK DIBERKATI TUHAN. Bahkan saya berani berkata, walaupun pasangan itu diberkati di gereja, saya percaya Tuhan tidak memberkati pasangan tersebut. Alasannya sederhana, karena Tuhan tidak akan melawan apa yang difirmankanNya.
Jika suami dan istri diberkati Tuhan, maka hubungan seksual yang mereka lakukan adalah hubungan suci. Tapi jika ada seorang laki-laki dan perempuan yang melakukan hubungan seksual dan belum diberkati, maka mereka hidup dalam perzinahan.
Selama mereka tidak diberkati Tuhan, maka mereka hidup dalam perzinahan. Karena Tuhan hanya memberkati pasangan yang seiman.


PACARAN DENGAN ORANG YANG TIDAK SEIMAN
Untuk permasalahan ini, kita tetap berpegang pada ajaran Alkitab, dimana Alkitab sama sekali tidak melarang tentang hal itu. Namun kita harus mengerti bahwa tindakan ini memiliki resiko yang sangat besar dan bisa menimbulkan permasalahan.

Memang kita tidak bisa menutup kemungkinan, bahwa mungkin saja dalam masa pacaran tersebut, kita memiliki kesempatan untuk mengajarkan orang tersebut ajaran mengenai ke-Kristenan. Bahkan ada beberapa orang yang menyebutnya dengan "berpacaran sekaligus melakukan misi penginjilan". Namun dalam konteks Indonesia, secara statistik, sangat jarang orang yang berpindah menjadi Kristen selama masa pacaran.

Namun untuk pandangan ini, kita harus memiliki garis yang jelas, "JANGAN MENIKAH DENGAN PASANGAN YANG MASUK KRISTEN HANYA KARENA INGIN MENIKAHI ANDA".

Ya, jangan pernah menikahi orang seperti itu. Ada banyak temuan bahwa dimana sang lelaki bersedia dibaptis dan mengaku menjadi Kristen, sehingga kebutuhannya hanya untuk bisa diberkati di gereja saja.
Kita hanya boleh menikahi orang yang masuk Kristen karena percaya Yesus. Mengapa?
Orang yang menerima Yesus dengan alasan pribadi, akan jauh menyayangi Anda karena dia mengenal pribadi Yesus dengan lebih dalam.

BAGAIMANA DENGAN YANG SUDAH TERLANJUR MENIKAH DENGAN ORANG YANG TIDAK SEIMAN?

Alkitab menjawab dalam 1 Korintus 7:12-16

"kalau ada seorang saudara beristerikan seorang yang tidak beriman dan perempuan itu mau hidup bersama-sama dengan dia, janganlah saudara itu menceraikan dia. Dan kalau ada seorang isteri bersuamikan seorang yang tidak beriman dan laki-laki itu mau hidup bersama-sama dengan dia, janganlah ia menceraikan laki-laki itu.  Karena suami yang tidak beriman itu dikuduskan oleh isterinya dan isteri yang tidak beriman itu dikuduskan oleh suaminya. Andaikata tidak demikian, niscaya anak-anakmu adalah anak cemar, tetapi sekarang mereka adalah anak-anak kudus.   
Tetapi kalau orang yang tidak beriman itu mau bercerai, biarlah ia bercerai; dalam hal yang demikian saudara atau saudari tidak terikat. Tetapi Allah memanggil kamu untuk hidup dalam damai sejahtera. Sebab bagaimanakah engkau mengetahui, hai isteri, apakah engkau tidak akan menyelamatkan  suamimu? Atau bagaimanakah engkau mengetahui, hai suami, apakah engkau tidak akan menyelamatkan isterimu?"


KESIMPULAN
Alkitab jelas mengatakan seorang Kristen tidak boleh menikah dengan orang yang tidak seiman. Mengharapkan pasangan kita menjadi Kristen setelah pernikahan terjadi bukanlah pilihan yang bijaksana, dan berisiko menghadirkan konflik serta rasa frustasi. 
Pacaran dengan orang yang tidak seiman juga sebenarnya akan menjadi masalah (namun sebakaiknya kita tetap berpatokan dengan Alkitab, bahwa Alkitab tidak melarang), walaupun ada kemungkinan orang tersebut mengenal Yesus melalui fase pacaran ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar