Nats: Kolose 3:13
“Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah
seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain,
sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.”
Rasanya tentu sangat sulit sekali pada saat kita menjadi
seseorang yang ter-Tolak, terutama bila yang menolak adalah seseorang yang Anda
cintai. Mungkin salah satu dari anak-anak Anda, pasangan Anda, atau teman
bahkan sahabat dekat sekalipun.
Alkitab mengatakan kita perlu mengampuni orang itu karena
Allah sudah lebih dulu mengampuni kita. Kunci untuk mampu mengampuni orang lain
ada dalam Kolose 3:13. Kuncinya adalah dengan mengingat apa yang Tuhan sudah
lakukan bagi kita. Bila kita ingat apa yang Yesus Kristus sudah lakukan untuk
kita, maka kita memiliki kekuatan untuk memaafkan orang lain.
Jika kita berpegang pada rasa sakit hati, maka itu hanya
akan berakhir dengan menyakiti diri kita sendiri. Bila kita tidak mengampuni
orang lain, kita menciptakan kepahitan dan kemarahan dalam diri kita sendiri.
Ini akan menggerogoti dari dalam dan menguras energi kita, dan membuat lelah
sepanjang waktu. Setiap kali kita mulai merasa kepahitan terhadap seseorang,
ingatlah apa yang Yesus lalukan di kayu salib, bagaimana Dia mengasihi kita dan
Dia rela untuk memberikan nyawa-Nya sehingga dosa-dosa kita dapat diampuni.
Tuhan Yesus pernah ditolak dan dihina pada saat Dia
tergantung di Kayu Salib, tapi Dia melihat semua orang dan berdoa, “Bapa,
ampunilah mereka. Mereka tidak tahu apa yang mereka lakukan” (Lukas 23:34)
Dalam kelemahlembutan dan kerendahan hati yang lengkap,
Yesus memberikan nyawa-Nya karena Dia mencintai kita semua. Dia tidak hanya
memikirkan diri-Nya sendiri, justru saat itu Dia sedang memikirkan kita
semuanya.
Petrus berkata, “Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas
dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia
menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil.” (1 Petrus 2:23)
Definisi pengampunan ditemukan dalam dua kata dalam 1 Petrus
2:23 adalah: “menyerahkannya kepada Dia.” Ketika kita membiarkan Tuhan bekerja
dan membuat hal-hal menjadi benar, maka pengampunan bukanlah sekedar tentang
mempercayai orang itu lagi atau melupakan segala sesuatu yang terjadi.
Pengampunan adalah tentang menempatkan situasi di tangan
Tuhan, bukan mencari kesempatan untuk balas dendam atau menyimpan dendam. Dalam
kelemahlembutan dan kerendahan hati yang lengkap, sebab Tuhan Yesus saat
memberikan nyawa-Nya itu karena Dia mencintai kita semua. Imanuel …..